Apa Hubungan Pancasila Dengan Zionisme Yahudi ?
Selama
ini, Pancasila diyakini sebagai made in Indonesia asli,
produk pemikiran yang digali dari rahim bumi pertiwi. Kemudian, berhasil
dirumuskan sebagai ideologi dan falsafah bangsa oleh Bung Karno, hingga menjadi
rumusan seperti yang kita kenal sekarang.
Sebagai
peletak dasar negara Pancasila, Bung Karno sendiri mengaku, dalam merumuskan
ideologi kebangsaannya, banyak terpengaruh pemikiran dari luar. Di depan sidang BPUPKI, Bung
Karno mendeskripsikan pengakuannya:
“Pada waktu saya berumur 16
tahun, saya dipengaruhi oleh seorang sosialis bernama A. Baars, yang memberi
pelajaran pada saya, ‘jangan berpaham kebangsaan, tapi berpahamlah rasa
kemanusiaan sedunia”.
Tetapi pada tahun 1918, kata Bung Karno
selanjutnya, alhamdulillah ada orang lain yang memperingatkan saya, yaitu Dr.
Sun Yat Sen. Di dalam tulisannya San Min Chu I atau The Three People’s
Principles, saya mendapat pelajaran yang membongkar kosmopolitisme yang
diajarkan A. Baars itu. Sejak itu
tertanamlah rasa kebangsaan di hati saya oleh pengaruh buku tersebut.”
Pengakuan jujur Bung Karno ini membuktikan,
sebenarnya Pancasila bukanlah produk domistik yang orisinal, melainkan intervensi
ideologi transnasional yang dikemas dalam format domistik.
Sebagai gerakan zionisme internasional,
freemasonry memiliki doktrin Khams Qanun yang
diilhami Kitab Talmud. dan
bandingkan dengan pancasila :
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Bandingkan dengan...
Doktrin Khams Qanun freemasonry ( Kitab Talmud Yahudi Qaballa) :
1. monoteisme (ketuhanan yang maha esa),
2. nasionalisme (berbangsa, berbahasa, dan bertanah air satu Yahudi),
3. humanisme (kemanusiaan yang adil dan beradab bagi Yahudi),
4. demokrasi (dengan cahaya Talmud suara terbanyak adalah suara tuhan),
5. sosialisme (keadilan sosial bagi setiap orang Yahudi).
(Syer Talmud Qaballa XI:45).
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Bandingkan dengan...
Doktrin Khams Qanun freemasonry ( Kitab Talmud Yahudi Qaballa) :
1. monoteisme (ketuhanan yang maha esa),
2. nasionalisme (berbangsa, berbahasa, dan bertanah air satu Yahudi),
3. humanisme (kemanusiaan yang adil dan beradab bagi Yahudi),
4. demokrasi (dengan cahaya Talmud suara terbanyak adalah suara tuhan),
5. sosialisme (keadilan sosial bagi setiap orang Yahudi).
(Syer Talmud Qaballa XI:45).
Tokoh-tokoh pergerakan di Asia Tenggara juga
merujuk pada Khams Qanun dalam merumuskan dasar dan ideologi negaranya.
Misalnya, tokoh China Dr. Sun Yat Sen, seperti disebut Bung Karno, dasar dan
ideologi negaranya dikenal dengan San Min Chu I, terdiri dari: Mintsu, Min
Chuan, Min Sheng, nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme.
Asas Katipunan Filipina yang dirumuskan oleh
Andreas Bonifacio, 1893, dengan sedikit penyesuaian terdiri dari :
nasionalisme, demokrasi, ketuhanan, sosialisme, humanisme. Begitupun, Pridi
Banoyong dari Thaeland, 1932, merumuskan dasar dan ideologi negaranya dengan
prinsip: nasionalisme, demokrasi, sosialisme, dan religius.
Sedangkan Bung Karno, proklamator kemerdekaan
Indonesia, pada mulanya merumuskan ideologi dan dasar negara Indonesia yang
disebut Panca Sila terdiri
dari: nasionalisme (kebangsaan), internasionalisme (kemanusiaan), demokrasi
(mufakat), sosialisme, dan ketuhanan.
Prinsip indoktrinasi zionisme, memang cukup
fleksibel. Dan fleksibilitasnya terletak pada kemampuannya beradaptasi dengan
pola pikir pimpinan politik disetiap negara.
Pertanyaannya, adakah kesamaan ideologi dari
tokoh dan aktor politik di atas bersifat kebetulan, atau memang berasal dari
sumber yang sama, tapi dimainkan oleh aktor-aktor politik yang berbeda?
Dalam kaedah mantiq, dikenal istilah tasalsul,
yaitu rangkaian
yang berkembang, mustahil kebetulan. Artinya, sesuatu yang berpengaruh pada yang sesudahnya,
pastilah bukan kebetulan.
Rumusan Pancasila versi Bung Karno, memiliki
kesamaan dengan doktrin zionisme yang dijiwai Talmud. Sehingga, klaim Pancasila
sebagai produk domistik terbantahkan secara faktual.
Melestarikan Pancasila seperti diwariskan
kedua rezim di atas, berarti melestarikan doktrin Yahudi, yang bertentangan
dengan konstitusi negara. Dan tidak konsisten dengan semangat kemerdekaan.
Muqadimah UUD 1945, menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar